Anggota Reskrim Polsek Sako Palembang berhasil mengamankan tujuh
pelaku begal motor yang kerap meresahkan pengendara di kota itu.
Ironisnya, ke tujuh begal tersebut masih berstatus pelajar SMP dan SMA.
Dari tujuh begal itu dua di antaranya pelajar SMA yakni Agung Wahyudi
(16), Burhan (16), sementara sisanya masih berstatus pelajar SMP, yakni
Asep (14), Adi Suarto (14), Zali (15), Rendi (14), dan Indra Lesmana
(15).
Dari tangan kelompok begal ini berhasil disita barang bukti Yamaha Vega R
warna merah BG 4321 SO, Yamaha Jupiter MX warna hitam BG 5537 ZS,
Yamaha Mio Seol warna hijau BG 6423 UK, pecahan bom molotov, batubara,
parang, gir motor, dan senjata api mainan.
Penangkapan pelaku
berawal saat polisi menggelar razia rutin di kawasan hukum Polsek Sako
Palembang. Tak jauh dari lokasi, ke tujuh pelaku sedang melakukan
pembegalan terhadap seorang pengendara bernama M Arif (18), warga
Sukarami di Jalan MP Mangkunegara, Palembang, Minggu (22/3) dini hari.
"Ke
tujuh pelaku tepergok membegal korbannya. Mereka sempat kabur dan
berhasil ditangkap tak jauh dari lokasi," ungkap Kapolsek Sako Palembang
AKP Oloan Purba, Senin (23/3).
"Kami masih selidiki kasus ini karena kemungkinan masih ada pelaku lain yang masuk dalam kelompok ini," sambung dia.
Salah
satu tersangka, Burhan mengaku sudah melakukan pembegalan sebanyak
tujuh kali di kawasan Sako dan Kalidoni. Semuanya dia sukses merampas
motor korbannya. Terakhir, dia membegal bersama pelaku yang ditangkap.
"Ikut kelompok lain juga. Kemarin malam (Minggu dini hari) saya ikut rombongan kawan-kawan ini," kata tersangka Burhan.
Menurut
dia, mayoritas korbannya adalah suporter Sriwijaya FC, terutama
kelompok Ultras. Sebab, Burhan yang mengaku suporter Singa Mania, kerap
diserang kelompok Ultras.
"Bisa dibilang balas dendam. Kami sering dikeroyok, makanya giliran kami yang balas dan merampok mereka," ujarnya.
Tersangka
Agung mengaku hanya diajak oleh tersangka Burhan. Dalam aksinya,
pelajar di salah satu SMA di Palembang itu bertugas melempar bom molotov
kepada korban. Ketika korban ketakutan, para pelaku mendekat dan
merebut paksa motor korbannya.
"Kami berpencar dan bertugas masing-masing. Kalau sasaran sudah ada, langsung kami eksekusi," kata dia.